MENGELOLA KEUANGAN USAHA SEMBAKO

Tanya : 
Yth. Pengasuh Rubrik Konsultasi Keuangan. Saya menjalankan usaha sembako sudah tiga tahun, tapi sampai sekarang kalau tagihan 1 juta ke atas perhari saya kesulitan bayar karena income per hari kadang lebih Rp. 1 juta dan kadang tidak. Sehingga pakai uang rpibadi untuk menutupi utang. Tapi kalau saya mau ambil uang tersebut tidak bisa karena kas kadang untuk membayar utang lainnya. Stok barang kadang juga kososng karena tidak ada uang. Distributor terkadang memberikan kredit 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan cash. Bagaimana cara mengatur keuangan saya, di pihak lain kalau barang tidak lengkap kadang tidak ada pembeli. Terima kasih. 

Jawab : 
Halo, Salam kenal dulu ya. Dalam penjelasan, Anda kurang menggambarkan dengan spesifik sistem penghasilan yang Anda terapkan untuk diri sendiri dan usaha. Apakah sistem komisi, gaji, atau omxet, atau bagi hasil atau campuran? Lalu setidaknya minimal ada dua hal yang perlu kita clear-kan dari awal. 

Pertama, apakah Anda memiliki pencatatan usaha tersendiri, dan serapih apa pencatatan tersebut (tercampur dengan uang pribadi atau tidak). Kalau pencatatan Anda baik, saya rasa masalah Anda akan dapat tertangani dengan sendirinya karena Anda akan bisa melihat pola tagihan dan pemasukan usaha. Kalau pola ini sudah Anda ketahui maka Anda juga akan lebih mudah mengorganisasikan uang. 

Kedua adalah seberapa kuat kas usaha Anda? Kalau kas usaha Anda kuat, misalnya mampu untuk membayar tagihan-tagihan setidaknya selama dua bulan berikutnya, saya rasa ini tidak akan menjadi masalah. 

Jadi saran saya saat ini lebih pada melakukan perbaikan dalam sistem. Misalnya perbaikan dalam pencatatan keuangan. Pisahkan antara uang Anda dan uang usaha. Kalau tidak bisa fisik, minimal secara pencatatan. Contoh lain perbaikan adalah dalam pola pengambilan keuntungan/bagi hasil. Kapan Anda boleh mengambil bagi hasil Anda dan berapa besarnya. Saya sarankan, Anda boleh mengambil bagi hasil Anda dan beberapa besarnya. Saya sarankan, Anda baru boleh ambil bagi hasil setidaknya per bulan. Jadi semua pemasukan dibiarkan dulu untuk bayar tagihan-tagihan selama satu bulan. Kalau memang ada sisa, Anda pun tidak boleh ambil semua, tetapi harus ada yang disisahkan di kas untuk jaga-jaga tagihan berikutnya. Semoga cukup jelas. 

Diasuh oleh : 
Rakhmi Permatasari 
Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan

Back to Top